1. Pengertian geguritan
·
Menurut kamus,
“geguritan yaiku uran uran utawa
karangan kang pinathok kaya tembang,nanging guru gatra,guru wilangan,lan guru
lagu ora ajek”
·
Sedangkan
menurut subalidinata(1994:45) geguritan
yaitu “iketaning basa kang memper syair”
2. Cara membuat geguritan
Bagi seorang
pemula, membuat geguritan itu tidaklah mudah karena kita harus pintar merangkai
kata berdasar pilihan diksi yang tepat.
Oleh karena itu ggeguritan dibagi menjadi dua, yaitu:
Oleh karena itu ggeguritan dibagi menjadi dua, yaitu:
- Geguritan Profan, yang berarti geguritan dengan menggunakan diksi sehari-hari sehingga penyampaian maknanya lebih mudah dipahami dan tetap mengutamakan keindahan dari geguritan tersebut.
- Geguritan Prismatis yaitu geguritan dengan menggunakan pilihan kata yang lebih sulit untuk dipahami sehingga memerlukan penggalian secara mendalam untuk memahami makna semantinya.
Dalam membuat geguritan pengarang harus memperhatikan
diksi, imajinasi, majas, ritmik dan makna semantiknya. Diksi sangat penting
dalam membangun makna semantik yang akan disampaikan oleh pengarang. Diksi ini
memberikan makna `lebih' terhadap geguritan. Imajinasi berfungsi untuk membawa
pembaca untuk ikut merasakan apa yang disampaikan oleh pengarang. Majas
memberikan keindahan estetika dalam penulisan geguritan. Ritmik adalah jatuhnya
suara yang membuat geguritan itu enak untuk dibacaa. Geguritan dikatakan
berhasil/bagus, jika geguritan tersebut dapat membangun arti dalam makna
semantiknya.
Secara garis besar, pembuatan geguritan ditahapkan sebagai berikut:
Secara garis besar, pembuatan geguritan ditahapkan sebagai berikut:
- pencarian ide
- pengendapan ide/perenungan (penggalian ide secara mendalam)
- penulisan
- editing dan revisi
Cara menulis
Geguritan:
a. Mengidentifikasi beberapa pengalaman menarik yang telah dialami.
b. Memilih salah satu pengalaman yang mengesankan sebagai bahan untuk menulis sebuah geguritan.
c. Menentukan dan menulis pilihan kata yang tepat, indah, dan bermakna untuk dijadikan bahan dalam menulis geguritan.
d. Menulis larik-larik geguritan berdasarkan pilihan kata yang tepat.
e. Menyunting geguritan yang telah ditulisnya sendiri maupun yang ditulis temannya.
a. Mengidentifikasi beberapa pengalaman menarik yang telah dialami.
b. Memilih salah satu pengalaman yang mengesankan sebagai bahan untuk menulis sebuah geguritan.
c. Menentukan dan menulis pilihan kata yang tepat, indah, dan bermakna untuk dijadikan bahan dalam menulis geguritan.
d. Menulis larik-larik geguritan berdasarkan pilihan kata yang tepat.
e. Menyunting geguritan yang telah ditulisnya sendiri maupun yang ditulis temannya.
3.
Geguritan
yang baik itu seperti apa?
Ciri yang kental di dalam
sebuah geguritan adalah adanya pupuh-pupuh yang membentukgeguritan tersebut
seperti pupuh yang terdapat dalam tembang Macapat. Oleh karenanya didalam
menikmati geguritan dalam membacanya tidak bisa disamakan dengan membaca
karyasastra yang tergolong prosa. Geguritan hendaknya dinikmati dengan membaca
sambilmelagukan sehingga nikmat yang didapatkan semakin terasa. Penilaian
geguritan yang baik yaituada aspek kesesuaian isi dengan judul, ada aspek
keselarasan rima, ada aspek pemilihan diksi.
4. Contoh geguritan
1.) Pahlawanku
(R. Tantiningsih)
Pahlawanku
Wutahing ludirmu
Wutahing ludirmu
Nyiram ibu pertiwi
Nadyan sang ibu
Kudu muwun sedhih
Karajang-rajang manahe
Karujit-rujit rasa pangrasane
Pahlawanku
Mugya Gusti paring
nugraha
Semana gedhene bektimu
Jiwa raga, bandha
donya
Tanpa sisa
Amung siji pangajabmu
Merdika
2.) Segara Aru
(Hisyam Z)
Bener, pener, yekti
Sliramu dadi seksi
Seksi pahlawan sejati
Pahlawan mulih aran
awit bekti
Awit mangku jejibahan
Tugas luhur, jujur ing
palagan
Ngemban amanat Trikora
ayahan
Segara Aru biru lugu
blak-blakan
Ngemu madu
Maduning bangsa satuhu
Kang Asma Yos Sudarso
iku
Korban jiwa raga ing
Segara Aru
Ludira kang wekasan
Kanggo nebus Irian
Yos Sudarso gugur
kalayan
Asmanya misuwur ing
bebrayan
Sliramu Aru
Seksi lugu
Seksi bisu
Satuhu baku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar